Nissan Indonesia Belum Akan Produksi Mobil Listrik di Tanah Air
Jakarta – Rencananya, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) selaku Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan Nissan di Indonesia akan meluncurkan mobil listrik ke Tanah Air, yakni Nissan Leaf.
Nissan Indonesia dinilai berani mendatangkan mobil listrik terlarisnya tersebut yang merupakan respon terhadap Peraturan Presiden (PP) No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik dengan Basis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Untuk jadwal peluncuran Nissan Leaf ini, pihak Nissan Indonesia belum memberitahukan secara lebih rinci dan detail. Tidak hanya itu saja, produsen otomotif asal Jepang tersebut juga belum dapat memberitahukan kepastian apakah Nissan Leaf ini akan diproduksi secara lokal atau dibawa secara utuh (CBU/Completely Build Up) alias diimpor secara terus menerus.
“Tidak ada informasi yang bisa diumumkan untuk saat ini. Selain itu, kami juga mengingatkan kembali bahwa lokalisasi produk lokal itu membutuhkan kerja sama dari berbagai banyak pihak. Tidak hanya Nissan sebagai produsen Nissan Leaf, tetapi juga supplier dari pemerintah serta lainnya,” ujar Isao Sekiguchi selaku Presiden Direktur Nissan Indonesia di sela acara pameran mobil listrik IEMS (Indonesia Electric Motor Show) di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Disisi lain, dalam rangka mempersiapkan kedatangan Nissan Leaf di Tanah Air, Isao Sekiguchi juga mengatakan bahwa pihak Nissan Indonesia telah melakukan banyak diskusi dengan sejumlah perusahaan untuk menunjang kelancaran penggunaan mobil listrik tersebut.
“Karena kami melihat bahwa kami tidak bisa jalan sendiri, kami sudah mulai diskusi dengan sejumlah perusahaan untuk membangun ekosistem yang elektrik ini. Selain itu, kami juga harus bekerja sama dengan banyak pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, charging company dari pihak swasta, juga termasuk perusahaan listrik, dan sebagainya. Dengan demikian, kami merasa pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak untuk membangun infrastruktur listrik di Indonesia,” ujar Isao Sekiguchi.
Sebagai informasi, Nissan Leaf ini sudah dilengkapi dengan teknologi terdepan yang dapat memberikan pengalaman berkendara bagi konsumen dengan lebih percaya diri, menyenangkan, serta terhubung. Teknologi ini mencakup e-Pedal yang membuat pengemudi Nissan Leaf hanya menggunakan satu pedal saja. Selain itu, teknologi ini merupakan bagian dari visi Nissan untuk masa depan mobilitas.
41 Persen Orang Indonesia Tertarik Beli Mobil Listrik
Berdasarkan penelitian dari Frost & Sullivan untuk Nissan Indonesia, menunjukkan bahwa empat dari sepuluh konsumen di Tanah Air atau sekitar 41 persen konsumen terbuka terhadap kemungkinan membeli kendaraan listrik sebagai mobil mereka berikutnya di masa depan.
Namun, penggunaan kendaraan listrik ini secara luas masih terhambat oleh ketersediaan stasiun pengisian daya listrik dan kesalahpahaman tentang keamanan, keandalan, dan jarak tempuh mobil listrik.
Untuk jadwal peluncuran Nissan Leaf ini, pihak Nissan Indonesia belum memberitahukan secara lebih rinci dan detail. Tidak hanya itu saja, produsen otomotif asal Jepang tersebut juga belum dapat memberitahukan kepastian apakah Nissan Leaf ini akan diproduksi secara lokal atau dibawa secara utuh (CBU/Completely Build Up) alias diimpor secara terus menerus.
“Tidak ada informasi yang bisa diumumkan untuk saat ini. Selain itu, kami juga mengingatkan kembali bahwa lokalisasi produk lokal itu membutuhkan kerja sama dari berbagai banyak pihak. Tidak hanya Nissan sebagai produsen Nissan Leaf, tetapi juga supplier dari pemerintah serta lainnya,” ujar Isao Sekiguchi selaku Presiden Direktur Nissan Indonesia di sela acara pameran mobil listrik IEMS (Indonesia Electric Motor Show) di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Disisi lain, dalam rangka mempersiapkan kedatangan Nissan Leaf di Tanah Air, Isao Sekiguchi juga mengatakan bahwa pihak Nissan Indonesia telah melakukan banyak diskusi dengan sejumlah perusahaan untuk menunjang kelancaran penggunaan mobil listrik tersebut.
“Karena kami melihat bahwa kami tidak bisa jalan sendiri, kami sudah mulai diskusi dengan sejumlah perusahaan untuk membangun ekosistem yang elektrik ini. Selain itu, kami juga harus bekerja sama dengan banyak pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, charging company dari pihak swasta, juga termasuk perusahaan listrik, dan sebagainya. Dengan demikian, kami merasa pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak untuk membangun infrastruktur listrik di Indonesia,” ujar Isao Sekiguchi.
Sebagai informasi, Nissan Leaf ini sudah dilengkapi dengan teknologi terdepan yang dapat memberikan pengalaman berkendara bagi konsumen dengan lebih percaya diri, menyenangkan, serta terhubung. Teknologi ini mencakup e-Pedal yang membuat pengemudi Nissan Leaf hanya menggunakan satu pedal saja. Selain itu, teknologi ini merupakan bagian dari visi Nissan untuk masa depan mobilitas.
41 Persen Orang Indonesia Tertarik Beli Mobil Listrik
Berdasarkan penelitian dari Frost & Sullivan untuk Nissan Indonesia, menunjukkan bahwa empat dari sepuluh konsumen di Tanah Air atau sekitar 41 persen konsumen terbuka terhadap kemungkinan membeli kendaraan listrik sebagai mobil mereka berikutnya di masa depan.
Namun, penggunaan kendaraan listrik ini secara luas masih terhambat oleh ketersediaan stasiun pengisian daya listrik dan kesalahpahaman tentang keamanan, keandalan, dan jarak tempuh mobil listrik.
0 Response to "Nissan Indonesia Belum Akan Produksi Mobil Listrik di Tanah Air"
Post a Comment