Memahami Kerja ABS Anti-Lock Braking System
Melakukan pengereman mendadak terlebih di jalan licin adalah satu hal yang beresiko tinggi. Bahkan faktanya, dijalan yang licin, pengemudi professional yang mengemudi tanpa ABS (Anti-Lock Braking System) tidak akan bisa mengendalikan mobilnya dengan baik dibanding pengemudi amatir yang memakai mobil dengan ABS.
Konsep ABS sangatlah sederhana. Peranti ini menjaga agar roda tetap berputar ketika mobil melakukan pengereman, karena roda yang berputar menambah luas bidang kontak terhadap permukaan jalan disbanding roda yang mengunci.
Umumnya, ada empat komponen penting dalam system ABS. Pertama, yaitu sensor kecepatan yang berfungsi sebagai input tentang kapan roda tidak boleh terkunci. Kedua, katup (valve) pengkontrol yang bertugas mengatur besar kecilnya aliran minyak rem.
Ketiga, pompa tekanan yang akan mereduksi tekanan di selang rem, sehingga pengereman lebih terkendali. Terakhir, pengontrol yang merupakan “otak” dari ABS. Pengontrol sendiri dapat bekerja dengan dua system, hidraulik atau elektronik.
Cara Kerja ABS
Kontroller akan memonitor sensor kecepatan jika sewaktu-waktu terjadi deselerasi tiba-tiba. Dalam kondisi normal, rata-rata mobil membutuhkan waktu lima detik untuk berhenti dari 100kpj ke 0kpj, tetapi bisa saja roda mengunci kurang dari satu detik.
Pengontrol juga akan menilai seberapa cepat terjadinya deselerasi. Lantas memerintahkan katup dan pompa untuk mengatur besarnya tekanan minyak rem dalam selang rem. Prosesnya sendiri berlangsung on-off, artinya selang dijaga tekanannya secara putus sambung.
Hal inilah yang lantas membuat roda tidak mengunci, karena tekanan minyak dalam selang rem berubah-ubah. Proses juga berlangsung sangat cepat, bahkan sebelum terjadinya penurunan kecepatan.
Efek dari naik turunnya tekanan minyak rem di selang rem dapat menimbulkan getaran halus pada pedal. Kuat lemahnya getaran juga tergantung pada kualitas ABS dn seberapa kencang laju mobil pada saat pedal rem diinjak mendadak. Beberapa ABS dapat memberikan getaran pada pedal hingga 15 kali perdetik.
Selain jumla katup dan pengontrolnya, system ABS dibedakan berdasarkan sensor dan tipe rem yang digunakan. Pada dasarnya ada tiga tipe ABS (berdasarkan penempatan sensor dan kontroller), yaitu 4 saluran 4 sensor (masing-masing satu), 3 saluran 3 sensor (dua didepan, satu dibelakang), dan 1 saluran satu sensor, (hanya satu sensor dan satu actuator yang mengendalikan keempat roda).
Konsep ABS sangatlah sederhana. Peranti ini menjaga agar roda tetap berputar ketika mobil melakukan pengereman, karena roda yang berputar menambah luas bidang kontak terhadap permukaan jalan disbanding roda yang mengunci.
Umumnya, ada empat komponen penting dalam system ABS. Pertama, yaitu sensor kecepatan yang berfungsi sebagai input tentang kapan roda tidak boleh terkunci. Kedua, katup (valve) pengkontrol yang bertugas mengatur besar kecilnya aliran minyak rem.
Ketiga, pompa tekanan yang akan mereduksi tekanan di selang rem, sehingga pengereman lebih terkendali. Terakhir, pengontrol yang merupakan “otak” dari ABS. Pengontrol sendiri dapat bekerja dengan dua system, hidraulik atau elektronik.
Cara Kerja ABS
Kontroller akan memonitor sensor kecepatan jika sewaktu-waktu terjadi deselerasi tiba-tiba. Dalam kondisi normal, rata-rata mobil membutuhkan waktu lima detik untuk berhenti dari 100kpj ke 0kpj, tetapi bisa saja roda mengunci kurang dari satu detik.
Pengontrol juga akan menilai seberapa cepat terjadinya deselerasi. Lantas memerintahkan katup dan pompa untuk mengatur besarnya tekanan minyak rem dalam selang rem. Prosesnya sendiri berlangsung on-off, artinya selang dijaga tekanannya secara putus sambung.
Hal inilah yang lantas membuat roda tidak mengunci, karena tekanan minyak dalam selang rem berubah-ubah. Proses juga berlangsung sangat cepat, bahkan sebelum terjadinya penurunan kecepatan.
Efek dari naik turunnya tekanan minyak rem di selang rem dapat menimbulkan getaran halus pada pedal. Kuat lemahnya getaran juga tergantung pada kualitas ABS dn seberapa kencang laju mobil pada saat pedal rem diinjak mendadak. Beberapa ABS dapat memberikan getaran pada pedal hingga 15 kali perdetik.
Selain jumla katup dan pengontrolnya, system ABS dibedakan berdasarkan sensor dan tipe rem yang digunakan. Pada dasarnya ada tiga tipe ABS (berdasarkan penempatan sensor dan kontroller), yaitu 4 saluran 4 sensor (masing-masing satu), 3 saluran 3 sensor (dua didepan, satu dibelakang), dan 1 saluran satu sensor, (hanya satu sensor dan satu actuator yang mengendalikan keempat roda).
0 Response to "Memahami Kerja ABS Anti-Lock Braking System"
Post a Comment